Jombang (beritajatim.com) - Sebanyak 60 pelajar mengikuti
Sanlat (Pesantren Kilat) yang digelar GP Ansor Jombang. Puluhan pelajar itu
akan digembleng selama 30 hari di Ponpes Tambakberas guna persiapan mengikuti
SMPTN (Seleksi Masuk Perguruan Tinggi).
Selama itu pula, para pelajar tersebut dibimbing oleh guru-guru yang mumpuni
di bidangnya. Dengan begitu, ketika mengikuti SMPTN, mereka bisa lolos.
"Selain materi pelajaran sesuai dengan jurusan masing-masing. Peserta juga
akan mendapatkan materi keaswajaan NU.
Hal itu untuk menguatkan kaderisasi NU dan Ansor," ujar Zulfikar D Ikhwanto, ketua Sanlat SMPTN GP Ansor Jombang, Sabtu (5/5/2012).
Hal itu untuk menguatkan kaderisasi NU dan Ansor," ujar Zulfikar D Ikhwanto, ketua Sanlat SMPTN GP Ansor Jombang, Sabtu (5/5/2012).
Zulfikar yang akrab disapa Antok ini menjelaskan, sebelum masuk sanlat, para
peserta dari empat kabupaten (Jombang, Kab/Kota Mojokerto, Magetan) itu harus
menjelani seleksi terlebih dahulu. Awalnya,
pendaftar sanlat mencapai 130 orang dari jurusan IPS dan 179 dari jurusan IPA. Namun
masing-masing jurusan hanya diambil 30 orang peserta. "Nah, mereka yang
lolos itulah berhak mengikuti sanlat selama satu bulan di Tambakberas,"
kata Antok sembari menambahkan bahwa kegiatan itu sudah kali kedua.
Ketua GP Ansor Jombang, HM
Sholahul ‘Al Notobuwono atau Gus Aam, mengatakan, kegiatan sanlat SMPTN
merupakan wujud kepedulian Ansor guna menyiapkan kadernya di Perguruan Tinggi
Negeri (PTN). Maklum saja, menurut Gus Aam, selama ini kader-kader NU banyak
yang direkrut kelompok lain. "Oleh karena itu kami membentenginya sebelum
masuk PTN," ujarnya.
Dia berharap, peserta yang lulus
SMPTN bias menjadi pioner kaderisasi NU ditingkatan mahasiswa. Karenanya mereka
diwajibkan mondok selama bimbingan belajar. "Kader NU Banyak yang pinter. Maka
harus kita siapkan sejak dini," pungkas Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum
Tambakberas ini. [suf/ted]
0 komentar:
Posting Komentar