25 Mei 2012

IPNU Jatim Imbau Pelajar Tidak Konvoi UN

Imam Fadli ketua IPNU Jatim
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur mengimbau kepada pelajar se-Jatim untuk tidak melakukan konvoi dalam merayakan kelulusan ujian nasional pada 26 Mei untuk tingkat SMA dan 2 Juni untuk tingkat SMP.

"Kami mengimbau pelajar yang dinyatakan lulus tidak melakukan konvoi di jalan raya dan aksi coret-coret baju/seragam karena akan mengganggu lalu lintas dan hal tersebut merupakan tindakan tidak terpuji," kata Ketua PW IPNU Jatim Imam Fadli di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, IPNU sebagai organisasi yang berbasis pelajar mengharapkan pelajar se-Jawa Timur yang dinyatakan lulus agar menyambut kelulusan UN dengan melakukan sujud syukur.
"Hal itu patut dilakukan sebagai perwujudan syukur atas kelulusan ujian yang sudah ditempuh," kata orang nomer satu di IPNU Jatim itu.

Selain itu, IPNU berharap kepada pihak sekolah/madrasah agar lebih proaktif dan kreatif dalam mengawal siswa-siswinya yang dinyatakan lulus.

"Hal ini bisa dilakukan dengan cara pihak sekolah memberikan larangan secara tertulis atau lisan agar setelah pengumuman siswa langsung pulang ke rumah masing-masing," katanya.

Selain sekolah, katanya, pihak yang paling berpengaruh untuk melakukan pencegahan konvoi pelajar adalah wali siswa (orang tua).

"Karena itu, IPNU berharap agar orang tua benar-benar memberikan pemahaman tentang bahaya konvoi di jalan," katanya.

Ia menambahkan pihaknya sudah meneruskan imbauan itu ke Pimpinan Cabang (Kabupaten), Pimpinan Anak Cabang (Tingkat Kecamatan) sampai Ranting (Desa) dan Komisariat (Lembaga Pendidikan).

Sebelumnya (18/5), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh meminta pihak sekolah bersikap kreatif untuk mencegah konvoi dalam merayakan kelulusan UN.

"Kami memang melarang hal itu, tapi sanksi untuk itu juga sulit, karena itu pihak sekolah hendaknya bersikap kreatif, misalnya siswa diminta membawa baju, lalu dikumpulkan dan diajak ke panti asuhan untuk memberikan baju, selanjutnya hasil UN diumumkan di panti asuhan itu," katanya.

Berikut himbauan IPNU Jatim:

1. Pelajar yang dinyatakan lulus tidak melakukan konvoi di jalan raya dan aksi coret-coret
baju/seragam karena akan mengganggu lalu lintas dan hal tersebut merupakan
tindakan yang tidak terpuji.

2. Pelajar yang dinyatakan lulus agar melakukan sujud syukur, hal ini dilakukan sebagai perwujudan syukur atas kelulusan ujian yang sudah ditempuh.

3. IPNU berharap agar pihak sekolah/madrasah lebih proaktif dan kreatif dalam mengawal siswa-siswinya yang dinyatakan lulus. Hal ini bisa dilakukan dengan cara pihak sekolah memberikan larangan secara tertulis atau lisan agar setelah pengumuman siswa langsung pulang ke rumah masing-masing.

4. Selain pihak sekolah, yang paling berpengaruh untuk melakukan pencegahan konvoi
pelajar adalah Wali Siswa/Orang Tua. IPNU berharap agar orangtua benar-benar memberikan pemahaman tentang bahaya konvoi di jalan.

IPNU Jawa Timur, melalui jaringan di Pimpinan Cabang (Tingkat Kabupaten), Pimpinan Anak Cabang (Tingkat Kecamatan) sampai pada struktur paling bawah yakni Ranting (Desa) dan Komisariat (Sekolah/Lembaga Pendidikan) se-Jawa Timur. Untuk meneruskan himbauan ini kepada seluruh pelajar se-Jawa Timur.

Sumber: http://www.antarajatim.com/lihat/berita/88147/ipnu-jatim-imbau-pelajar-tidak-konvoi-un
http://www.beritajatim.com/detailnews.php/11/Pendidikan_&_Kesehatan/2012-05-22/136183/IPNU_Jatim_Harap_Pelajar_Tidak_Konvoi_dan_Coret_Seragam

0 komentar:

Posting Komentar