Foto: Ilustrasi |
Satu kesempatan merebut emas, pupus begitu saja. Nampaknya ini yang membuat
rasa kecewa Abdul Rokhim, offisel dari perguruan silat Pagar Nusa Kabupaten
Jombang. Bagaimana tidak, pasalnya, salah satu atlet binaannya dinyatakan kalah
sebelum bertanding di Pospeda Jatim V cabor pencaksilat, yang diadakan di aula
auditrium Universitas Darul Ulum (UNDAR) Jombang, Senin (23/09) kemarin.
Ungkapan kekecewaan itu dilontarkan, sesaat setelah lelaki separuh baya itu
memanggil atlet lainnya yang tengah beristirahat di Aula PC NU Jombang. ”saya
sangat menyanyangkan atas kejadian didiskualifikasi tadi, akibatnya atlet kami kalah sebelum bertanding. Kalah jika
ada mungsuh bisa dimaklumi, tetapi kalah sebelum bertanding ini sangat
disayangkan.” katanya, dengan nada penuh rasa kecewa.
Hal itu terjadi ketika Ardi Awaludin, atlet Pagar Nusa asal pesantren Tambak Beras, belum
kunjung nampak di arena tanding saat wasit memanggilnya sampai tiga kali dalam babak
penyisihan melawan pesilat Sidoarjo, di kelas A putra. Akhirnya, wasit memutuskan
batas toleransinya dengan menyatakan kalah Walk out (WO).
Siang itu, Ardi dijadwalkan tanding pukul, 13.30 wib, tetapi yang
bersangkutan sedang beristirahat di Aula PC NU Jombang bersama atlet lainnya. ”saat
dipanggil tadi, mereka berada di PCNU untuk beristirahat. Kami pun sempat
kebingungan mencarinya”, kata Rokhim.
Akan tetapi, Rokhim menyadari keputusan wasit tersebut. Meskipun, atlet
binaannya ini sempat dijagokan merebut emas. ”Karena itu sudah menjadi aturan, kami
pun harus mematuhi. Apa lagi ini kejuaraan tingkat provinsi, jadi tidak bisa
dilobi” lanjutnya.
Harapan besar juga ditujukan kepada PCNU Jombang. Menurut Rokhim, selama
ini tidak ada perhatian serius dari NU kepada atlet-atlet Pagar Nusa. Selaku banom dari NU, dia berharap, setidaknya
NU bisa memfasilitasi para atlet Pagar Nusa dengan baik. Sehingga, pada
kesempatan berikutnya, atlet-atlet ini bisa berlatih dengan giat dan maksimal. (hin)
0 komentar:
Posting Komentar