8 Maret 2012

PC IPNU Jombang Menggelar Semiloka TIK bagi Pesantren

Saat ini, akses internet atau dunia maya sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat. Jaringannya pun sudah menjangkau hingga ke pelosok desa. Namun, sebagian guru madrasah dan pondok pesantren masih ragu untuk memanfaatkannya.

Demikian terungkap dalam semiloka yang diselenggarakan SMK Plus Khoiriyah Hasyim Seblak dan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jombang tersebut, peserta bersepakat untuk membangun jaringan komunikasi antarlembaga pendidikan untuk pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran.


''Jaringan ini diharapkan dapat menjadi jembatan untuk meminimalkan kesenjangan digital dan meningkatkan pemanfaatan TIK di lingkungan madrasah dan pondok pesantren,'' tutur Ketua PC IPNU Jombang, Asbabul Ulum, Senin (14/6).
Semiloka yang diikuti oleh 60 perwakilan madrasah dan pondok pesantren se-Jombang itu juga diisi pengenalan berbagai software pembelajaran. Dipandu oleh Pembantu Dekan I Fakultas Teknologi Informasi ITS Surabaya, Dr Agus Zainal Arifin, peserta dilatih memanfaatkan Googe Earth untuk pembelajaran sejarah, geografi hingga mengukur ketepatan arah kiblat sebuah masjid.

Gus Ipin, panggilan akrabn Agus Zainal Arifin juga mengenalkan software Mawarits yang bisa diadopsi untuk pembelajaran faraidl (ilmu tentang pembagian hak waris) di lingkungan pesantren. Selain itu, mantan Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa NU Jepang ini juga mengenalkan sekitar sepuluh software pembelajaran lain.

''Kalau sudah mengenal semua software tersebut, para guru tidak perlu ragu untuk memanfaatkan TIK dalam pembelajaran,'' tutur Gus Ipin meyakinkan. Lebih dari itu, alumnus Hiroshima University tersebut juga menegaskan bahwa kualitas proses pembelajaran di madrasah dan pondok pesantren bakal lebih meningkat.

Selain Agus, semiloka tersebut juga diisi pengenalan dasar-dasar internet oleh Wasis Purwadi, perwakilan PT Telkom Jombang. Menurut Wasis, PT Telkom siap bekerjasama dengan lembaga pendidikan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan TIK.

''Kami punya fasilitas broadband learning center di setiap kota yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran TIK,'' tandasnya seperti dilansir Radar Mojokerto.

Di akhir acara, peserta berhasil menelurkan beberapa rekomendasi terkait pemanfaatan TIK di madrasah dan pondok pesantren. Salah satu poin rekomendasi tersebut mengharapkan pemerintah dapat memberikan akses jaringan pendidikan nasional (Jardiknas) kepada kalangan madrasah dan pondok pesantren.

''Pemerintah dan pemerintah daerah perlu mendorong adanya kesetaraan akses jardiknas antara lembaga pendidikan di bawah naungan Diknas dan Depag,'' ujar Syamsul Arif, guru TIK dari Madrasah Ibtidaiyah Al-Ihsan Banjaragung, Bareng, Jombang, yang menjadi juru bicara forum.

0 komentar:

Posting Komentar